Para pengguna internet tentu sudah sering menjumpai berbagai
modus penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Mulai dari
menyebarkan virus, membuat situs palsu, atau juga jebakan lain yang terlihat
menggiurkan.
Namun dari begitu banyaknya jenis penipuan, Microsoft melalui National Cyber Security Awareness Month (NCSAM) menyimpulkan bahwa ada 5 modus penipuan yang paling sering dilakukan.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan hasil survei pengguna internet di beberapa negara. Tak disebutkan berapa jumlah korenponden yang mengikutinya, namun Microsoft mengklaim sudah cukup mewakili berbagai ancaman yang ada di internet.
1. Selamat, Anda Menang Lotre!Namun dari begitu banyaknya jenis penipuan, Microsoft melalui National Cyber Security Awareness Month (NCSAM) menyimpulkan bahwa ada 5 modus penipuan yang paling sering dilakukan.
Laporan tersebut dibuat berdasarkan hasil survei pengguna internet di beberapa negara. Tak disebutkan berapa jumlah korenponden yang mengikutinya, namun Microsoft mengklaim sudah cukup mewakili berbagai ancaman yang ada di internet.
Pengguna internet mungkin sudah tidak asing dengan modus
penipuan ini, di sini calon korban akan dimingi-imingi uang benilai besar
sebagai hadiah lotre. Ya, meski tak pernah merasa sudah mengikuti lotre, namun
banyak sekali korban yang tertipu.
Namun alih-alih mendapatkan uang yang diinginkan, korban justru biasanya dimintai mengisi data diri pada form khusus. Tapi ada juga yang malah dibawa berkeliling menuju situs yang tidak jelas.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini pernah dialami 44% koresponden mereka.
Namun alih-alih mendapatkan uang yang diinginkan, korban justru biasanya dimintai mengisi data diri pada form khusus. Tapi ada juga yang malah dibawa berkeliling menuju situs yang tidak jelas.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini pernah dialami 44% koresponden mereka.
2. Antivirus Palsu
Penyebaran antivirus palsu memang kian menjadi-jadi. Pelaku
biasanya menakuti-nakuti korban dengan menyebutkan bahwa komputernya terinfeksi
virus berbahaya, ia pun sok menjadi pahlawan dengan menawarkan bantuan
pembersihan.
Tak dinyana, pelaku yang seolah-olah menjadi dewa penolong itu justru akan memasukkan virus ke dalam komputer korban, atau menawarkan program antivirus palsu yang berharga miring.
Modus seperti ini memang sudah lama beredar, saking lamanya malah sudah ada pelaku yang berhasil dibekuk. Wanita ini pun diganjar dengan hingga denda Rp 1,5 Triliun.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 40% dari hasil survei yang dilakukan.
Tak dinyana, pelaku yang seolah-olah menjadi dewa penolong itu justru akan memasukkan virus ke dalam komputer korban, atau menawarkan program antivirus palsu yang berharga miring.
Modus seperti ini memang sudah lama beredar, saking lamanya malah sudah ada pelaku yang berhasil dibekuk. Wanita ini pun diganjar dengan hingga denda Rp 1,5 Triliun.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 40% dari hasil survei yang dilakukan.
3. Email Jebakan
Terkadang ada email yang mengaku-ngaku dari instansi atau
perusahaan tertentu. Tapi awas bisa jadi itu adalah salah satu modus penipuan
jika email tersebut mengandung link yang tidak jelas arahnya.
Terdengar aneh memang, namun modus penipuan seperti itu ternyata pernah dialami 39% koresponden yang mengikuti survei Microsoft.
Terdengar aneh memang, namun modus penipuan seperti itu ternyata pernah dialami 39% koresponden yang mengikuti survei Microsoft.
4. Pangeran dan Putri Penipu
Pernah
menerima email dari seseorang yang mengaku sebagai pangeran atau putri dari
negara tertentu? Jika iya, hampir dipastikan bahwa itu adalah salah satu jenis
penipuan yang paling populer.
Pelaku yang mengaku pangeran atau putri itu biasanya meminta pertolongan kepada korban, biasanya berbentuk donasi dengan mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang sudah ditentukan.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 39% dari hasil survei yang dilakukan.
Pelaku yang mengaku pangeran atau putri itu biasanya meminta pertolongan kepada korban, biasanya berbentuk donasi dengan mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang sudah ditentukan.
Hasil riset Microsoft menyebutkan bahwa penipuan jenis ini menguasai 39% dari hasil survei yang dilakukan.