Ini Video yang Kemarin Hari Sabtu 28 Desember 2013, Dialog
Ilmiah UKHUWAH Antara Ustadz Salaf (sunni) dengan Ustadz NU (yang tadinya Said
Agil Siraj di undang, TAPI tidak datang) di Radio Hang FM Batam,...
http://www.youtube.com/watch?v=ydQxcjAeB2Q&feature=youtu.be
smoga allah swt membukakan pintu hati kita untuk menerima yg haq..
http://www.youtube.com/watch?v=ydQxcjAeB2Q&feature=youtu.be
smoga allah swt membukakan pintu hati kita untuk menerima yg haq..
Diantara cuplikan 'debat' antara ustad Firanda dengan Ustad
Muhammad Idrus Ramli di Batam:
Mengenai Talafuzh niat (Melafazhkan Niat) Ustad Idrus Ramli berdalil dengan ucapan Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi wa Sallam- ketika Nabi berdialog dgn siti Aisyah karena Siti Aisyah tidak masak makanan dan tidak ada makanan yg bisa dimakan dirumahnya maka Nabi mengatakan kpd Siti Aisyah : "idzan anaa shaa-im" (kalau begitu aku akan berpuasa) sebagai dalil bolehnya melafazhkan niat.
Ustadz Firanda menjawab: Hadits tsb yaitu "idzan anaa shaa-im" (kalau begitu aku akan berpuasa)maksudnya adalah Nabi mengabarkan kpd Aisyah bahwa Nabi Puasa karena tdk adanya makanan,bukan dalil untuk melafazhkan Niat Puasa,,orang Nahdhiyyin selama ini juga melafazhkan niat dengan ucapan: "nawaitu shauma ghodin..dst", apakah ada diantara mereka mengucapkan niat dengan lafadh: "idzan anaa shaa-im"..??
Ustad Idrus Ramli menyanggah: "Nggak mesti dengan lafazh "nawaitu shauma ghodin", lafazh apapun kalau maknanya sama gpp,bebas"
Ustadz Zainal Abidin menjawab: "Kalo memang seperti itu, anak-anak sekolah ujian, trus ada soal:"sebutkan niat sholat ???,, Trus dijawab sama anak tsb : "idzan anaa shaa-im" itu pasti disalahin dan dicoret sama gurunya..udah pasti salah.
Ustadz Firanda ketawa denger jawaban ustadz Zainal Abidin..
Setelah menonton hasil rekaman video dialog ilmiah di batam antara ustad salafy (ust firanda+ust zainal abidin) dengan Ulama NU (ust idrus ramli+ust thobary),dapat diambil kesimpulan, secara keseluruhan :
Ustad2 salafy berhujjah,
*menurut Al Qur'an
*menurut Hadits shahih
*menurut para sahabat
*menurut para ulama salaf
Sedangkan ulama NU berhujjah,
*menurut kami
*menurut pemahaman kami
*menurut ulama kami
Mengenai Talafuzh niat (Melafazhkan Niat) Ustad Idrus Ramli berdalil dengan ucapan Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi wa Sallam- ketika Nabi berdialog dgn siti Aisyah karena Siti Aisyah tidak masak makanan dan tidak ada makanan yg bisa dimakan dirumahnya maka Nabi mengatakan kpd Siti Aisyah : "idzan anaa shaa-im" (kalau begitu aku akan berpuasa) sebagai dalil bolehnya melafazhkan niat.
Ustadz Firanda menjawab: Hadits tsb yaitu "idzan anaa shaa-im" (kalau begitu aku akan berpuasa)maksudnya adalah Nabi mengabarkan kpd Aisyah bahwa Nabi Puasa karena tdk adanya makanan,bukan dalil untuk melafazhkan Niat Puasa,,orang Nahdhiyyin selama ini juga melafazhkan niat dengan ucapan: "nawaitu shauma ghodin..dst", apakah ada diantara mereka mengucapkan niat dengan lafadh: "idzan anaa shaa-im"..??
Ustad Idrus Ramli menyanggah: "Nggak mesti dengan lafazh "nawaitu shauma ghodin", lafazh apapun kalau maknanya sama gpp,bebas"
Ustadz Zainal Abidin menjawab: "Kalo memang seperti itu, anak-anak sekolah ujian, trus ada soal:"sebutkan niat sholat ???,, Trus dijawab sama anak tsb : "idzan anaa shaa-im" itu pasti disalahin dan dicoret sama gurunya..udah pasti salah.
Ustadz Firanda ketawa denger jawaban ustadz Zainal Abidin..
Setelah menonton hasil rekaman video dialog ilmiah di batam antara ustad salafy (ust firanda+ust zainal abidin) dengan Ulama NU (ust idrus ramli+ust thobary),dapat diambil kesimpulan, secara keseluruhan :
Ustad2 salafy berhujjah,
*menurut Al Qur'an
*menurut Hadits shahih
*menurut para sahabat
*menurut para ulama salaf
Sedangkan ulama NU berhujjah,
*menurut kami
*menurut pemahaman kami
*menurut ulama kami
Rasulullah bersabda: “Sungguh orang yang hidup sepeninggalku
akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk mengikuti
sunnnahku dan sunnah khulafa ar raasyidin yang mereka telah diberi petunjuk.
Berpegang teguhlah dan gigitlah ia dengan gigi geraham. Serta jauhilah perkara
yang diada-adakan, karena ia adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat” (HR.
Abu Daud no.4609)
Silahkann menilai sendiri siapa yg layak disebut AhlusSunnah Wal Jama'ah dan siapa yg layak disebut Ahlul Hawa...
Silahkann menilai sendiri siapa yg layak disebut AhlusSunnah Wal Jama'ah dan siapa yg layak disebut Ahlul Hawa...
Dalam debat ini tidak ada yang menang dan tidak ada yg
kalah.. yang ada hanyalah yang Haq Menghancurkan yang Bathil..
Semoga Allah Swt senantiasa membuka pintu hati kita yang
telah lama tertutup agar bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil...
Barakallahu fikum..
Gak terima dengan kekalahan, Idrus ramli memfitnah ustad firanda...
ReplyDeleteastaghfirullah... seorang ulama rela berdusta untuk menuduh saudaranya berdusta...