Saturday, December 8, 2012

RAMADHAN DAN SELEBITIS




Pernah liat, film Never on Sunday? (pasti belum pernah liat), film Catatan Si Boy ? atau paling gampang, pasti pernah liat sinetron Si Doel Anak Sekolahan ? kalo nggak atawa belum pernah liat sama sekali berarti kamu jenis manusia yang anti film dan anti sinetron atau jangan-jangan kamu emang tergolong MASKULIN alias manusia kutinggalan (baca; ketinggalan) informasi.

To the Point aja, Kita lagi nggak pengin, nyritain film atau sinetron itu. Tapi setidaknya film atau sinetron itu ngajarin kepada orang Islam untuk berlaku sekular. Jadi bolehlah, nglakuin sholat, macam si Doel atau Si Boy, tapi pacarannya juga jalan, nah itu namanya Sekular, tahu khan?

So, Siapa sih yang sering dijadiin standar oleh sebagian masyarakat kita? Siapa, kira-kira yang gayanya, candanya, omongannya ditiru oleh masyarakat? Tentu jawabannya adalah kaum seleb yang bisa dilihat, gambar mereka di koran, di tabloid, di majalah, dan tentunya di layar kaca.Trus? Apa hubungannya kaum seleb kita dengan film Never on Sunday?

Well, begini critanya kita lagi meneropong bagaimana sih, tingkah laku artis-artis muslim kita di bulan Ramadhan ini? Wah, kayaknya mirip banget tuh dengan kisah di film Never on Sunday.Apa mereka jadi pelacur seperti di film itu? tidak, mereka tidak jadi pelacur, tapi mereka telah melacurkan bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini. Buktinya, mereka kompakan tampil lebih kalem. Padahal, kita tahu sendiri khan. Gimana tingkahnya,dandananya, omongannya, sebelum bulan puasa. Kalo memang demikian, artinya selama ini secara tidak langsung sebetulnya mereka juga menyadari bahwa profesinya telah membawa untuk tidak menghargai kaum muslimin atau menghargai puasa itu sendiri. Iya nggak? Dan itu bukti bahwa apa yang dilakukannya selama ini memang bikin gerah yang lihat, Maka, ya itu tadi, mereka berusaha tampil "agak sopan".

Sobat muslim, kamu pasti udah pada ngeh deh, dengan perilaku para selebritis kita, khususnya yang muslim or muslimah. Namanya juga selebritis, tanpa sadar segala perilakunya suka dijadiin rujukan oleh sebagian besar teman-teman kita. Yang bagusnya or yang jeleknya. Itu sebabnya, wajar kalo mereka selain mendapat sambutan juga sambitan.

Nah, di bulan Ramadhan ini, kaum seleb nggak absen untuk memanfaatkan bulan mulia nan suci ini, meski dengan niatan yang berbeda-beda. Paling nggak itu terlihat dari bentuk luarnya. Misalnya, yang wanita tampil lebih kalem dengan kerudungnya dan pakaian yang agak longgar. Yang katanya sih, busana muslimah menurut anggapan mereka. Meski sebetulnya ada syarat tertentu supaya busananya itu sesuai dengan aturan syariat Islam. Nggak berlebihan sih, boleh dibilang yang terlihat cuma muka dan telapak tangannya aja. Padahal, sebelum bulan Ramadhan, hampir sekujur tubuhnya bisa diliat banyak orang. Tul nggak?

Tapi, sayang seribu sayang, ini selalu terulang, sobat. Penampilan manis sebagian besar kaum selebriti ini kalo pas Ramdahan aja. Setelah Ramadhan berlalu? Mereka kembali berubah penampilan. Ya, mirip bunglonlah. Bunglon kan begitu. Untuk melindungi dirinya dari serangan makhluk lain, ia suka berubah warna kulit. Pas lagi nemplok di daun yang berwarna ijo misalnya, ya kulitnya secara otomatis langsung berubah ijo pula. Itu namanya taktik pengelabuan. Selalu berubah-ubah bergantung kepada SiKon.

Mbak Iis Dahlia Coba aja tengok penampilannya di Sinetron "Pada-Mu Aku Bersimpuh" di RCTI, yang biasa tampil menor bin seksi, pas masuk Ramadhan mencopot semua busana minim dan super ketatnya diganti dengan kerudung dan baju longgar (meski kurudungnya jika belum bisa dikatakan memenuhi syarat sebagai kerudung).Tujuannya? Ya, nggak jauh dari upaya bikin tentrem penggemarnya. Yah, okeylah kita bisa bilang salut sama beliau karena bisa menghargai bulan Ramadhan, berbalut busana yang relatif lebih sopan ketimbang sebelumnya. Semoga saja terus begitu deh, (Islamuda, hanya bisa doain, aja, mbak). Meski ya, kita juga masih kecewa sih, sebab tampil di sinetron yang malah ceritanya bikin bias dan memberi kesan nggak baik tentang ajaran Islam itu sendiri. Tapi bagaimana pun juga, kalo setelah Ramadhan balik lagi ke "warna" asalnya, bunglon namanya!

Mbak Inneke Koesherawaty yang pernah mendapat julukan 'prestisius' di awal karirnya sebagai bintang layar lebar, yakni "Boom Seks", kini sering berkerudung irit bahan-yang bisa jadi menurutnya udah berbusana muslimah. Sebab cuma buat nutupi rambutnya doang. Entah gimana seterusnya, tapi setidaknya disadari atau tidak, mereka telah menjadi panutan, sobat muslim yang cewek. Yah, pake kerudung, tapi bajunya ketat, atau pake krudung tapi buat diikatin aja di leher, itu khan, namanya pelengsengan, ehhh maksudnya pelecehan, Mendingan nggak usah make' aja, toh sama-sama dosanya, tul nggak?

Selebriti lain yang juga doyan tampil bak bunglon adalah Mbak Ulfa Dwiyanti. Aduh, apa kamu-kamu nggak sebel sih liat kelakuan doi yang begituan? Hih, sebelum Ramadhan, nyablaknya minta ampun plus pamer aurat, lagi. Eh, begitu masuk Ramadhan, seperti biasa tampil rada kalem lengkap dengan busana muslimah. Tengok deh, di "Sahur Kita" SCTV. Tapi, lagi-lagi kita harus mengutuk kelakuan doi. Abisnya kembali nyablak setelah Ramadhan berlalu. Buktinya tahun kemarin kan begitu juga.

Tapi anehnya sebagian besar masyarakat kitanya juga sih, adakalanya memaafkan kelakuan para seleb yang begitu, dan menganggap wajar. Walah! emang sudah rusak semuanya.

Trus, yang nggak ketinggalan juga, sobat pasti kenal ama yang namanya Mbak Tamara Blenzesky, itu tuh isterinya Teuku Rafli, gimana tampilannya di sinetron "Doa Membawa Berkah"?, udah nggak pake busana muslimah, ehh sinetronnya ditayangin di bulan ramadhan lagi, trus pake nyangkut-nyangkut masalah Islam, huhh bener-bener gregetan deh, ama mereka itu.Tapi yang jelas, para selebriti ini udah kurang ajar banget. Berani-beraninya melecehkan agamanya sendiri. Kualat baru tahu rasa, lho!

Split Personality !!!

Kenapa mereka bisa begitu ya? He..he.. kamu jangan pusing bin bingung. Itu namanya mereka terkena "virus" split personality alias berkepribadian ganda. Itu diwujudkan dengan ketidakmampuannya untuk bertindak tegas. Hitam atau putih. Nah, mereka yang mengidap gejala ini bakalan plin-plan dalam bersikap alias nggak punya pendirian, kepribadian-nya nggak jelas. Boleh dibilang pengen berbuat baik, tapi juga demen untuk berbuat maksiat.

Well, Seperti halnya bunglon yang suka nyari selamat dengan mengubah warna kulitnya sesuai kondisi, maka para selebriti kita yang sering kita lihat di televisi dan gambarnya nangkring di tabloid, koran, dan majalah juga akan berubah penampilan. Boleh dibilang, mereka berusaha mengerem nafsu bejatnya. Dengan alasan ingin menghormati bulan puasa.

Maklum, mereka takut juga lho kalo ditinggalin penggemarnya. Maka, untuk mengantisipasinya, ya mereka harus bisa ngikuti situasi dan kondisi. Maka, ya penampilanlah yang paling mungkin untuk dilihat orang. Jadi mengelabui juga dong?. Bunglon, dong?!

Kontradiksi

Selebritis yang lagi laris pergi umrah untuk mensyukuri apa yang ia perbuat sebagai "nikmat Allah". Ia meresa memperoleh nikmat karena tahun lalu ia banyak mendapatkan order main sinetron dan jadi bintang iklan. Salah satunya adalah iklan sabun mandi yang menontonkan kelembutan leher dan pundaknya saat beradegan mandi. Pergi umrah adalah sunnah nabi. Bersyukur kepada Allah adalah perintah Islam. Tapi adegan memperlihatkan aurat dalam iklan adalah perbuatan yang harus disesali dan tidak diulangi,bukan disyukuri.

Di Mina ketika ia pergi haji, melempar jumrah sebagai simbolisasi perlawanan terhadap setan, tapi ketika pulang ke tanah air, bukan saja ia tidak meneruskan perlawanan- perlawanannya terhadap setan, tapi menjadi teman bahkan hamba setan. Maka ibadah haji yang ia lakukan tidak memberi bekas pada perilaku sosialnya. Yang bersisa hanya peci dan sorban putih yang ia kenakan ke mana-mana atau tambahan huruf "H" di depan namanya.

Dalam surat Al Fatihah yang ia baca tiap rakaat sholat, memohon agar diberi petunjuk kepada jalan yang lurus, tapi ketika disampaikan kepadanya hukum Islam tentang segala sesuatu, ia mencibir atau memberi seribu macam alasan untuk menolaknya. Di masjid laki-laki dan perempuan shafnya terpisah, tapi di luar masjid orang bergaul campur aduk tak karuan.

Karena itu bulan Ramadlan tidaklah merubah persepsi tentang halal dan haram, yang utama dan yang tambahan. Artinya, Kaum Seleb itu musti nyadari kalo wajib berjilbab tidak pas hanya bulan ramadhan doang, tapi juga diluar bulan Ramadlan Tentang kewajiban berpuasa di bulan Ramadlan, Allah melarang makan, minum, yang halal di siang hari, semestinya kita mutlak menjauhi makan dan minum yang haram, baik di siang hari maupun malam hari, di bulan Ramadlan maupun luar bulan Ramadlan.

Walhasil, harusnya nyadari deh, sepenuh hati bahwa keterikatan kita kepada Islam, juga bukan hanya terhadap amal-amal ibadah ritual saja, namun lebih dari itu, Islam juga mengikat seluruh perbuatan. Tak satupun perbuatan yang terikat dengan nilai-nilai selain Islam (seperti Kapitalisme, Sosialisme, adat nenek moyang dll). Inilah jalan menuju Muslim yang kaffah/sempurna sebagaimana yang diperintahkan Allah.

Firman Allah Swt "Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya" (TQS al-Baqarah 257)

Dalam ayat lain Allah Swt. menegaskan bahwa kudu ada niat juga dari kita untuk berubah. Jadi kudu ada usaha untuk baik: "Sesungguhnya Allah tidak (akan) mengubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga (sebelum) mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (TQS ar-Ra'ad 11)

Namun sekali lagi, bahwa Allah akan berbuat begitu jika kita beriman kepada-Nya. Jangan main-main lho. Sebab Allah akan sangat murka kepada hamba-Nya yang bersikap lain di mulut, lain pula dalam perilaku. Nggak konsisten alias tulalit. Firman-Nya: "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan" (TQS ash-Shaff 3)

Duh, rasanya pengen nangis tapi gemes dengan tingka polah selebrit. Dan kita semua berharap semoga ini menjadi saat yang tepat untuk bertobat, sebenar-benarnya bertobat. Jangan cuma lipstik doang. Ya, taubatan nashuha, dong. Artinya bener-bener menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan dan tidak akan pernah melakukannya kembali. Firman Allah Swt.: "Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya" (TQS al-Furqân 71)

Mulai sekarang, jadilah mukmin dan mukminah sejati. Kita semua berupaya kok; mbak-mbak, mas-mas selebriti, termasuk kita semua yang bukan kalangan seleb. Ya, anggaplah tulisan ini sebagai wujud dari kasih sayang kita kepada sesama kaum muslimin, termasuk mbak-mbak dan mas-mas seleb. Sekali lagi, jadikan Ramadhan ini sebagai awal dari sebuah lembaran baru yang lebih baik. Tinggalkan aktivitas yang penuh fatamorgana itu. Jangan lagi jadi bunglon, yang selalu menipu orang lain, dan juga diri sendiri. Nggak usah hidup dalam kerpura-puraan terus. Rugi! Apalagi kaum selebriti seperti anda-anda ini adalah publik figur. Kalo kesesatan yang diajarkan, maka akibatnya berantai. Sudahlah sesat, eh, malah menyesatkan orang lain. Aduh, dosanya bisa dikatakan dosa kuadrat, hiiii!?!?.

Trus, buat yang muja-mujain para selebrit, bulan Ramadhan, bulan yang tepat untuk nyadarin bahwa tingkah laku mereka hanya bawa kepada kesesatan, tampil bak Bunglon buat mereka biasa, tapi apa mereka terbiasa dengan Api Neraka? kalo mereka saja nggak biasa dengan Api Neraka, gimana Anda akan ngikutin mereka, yang Anda juga manusia? Nah, Anda masih manusia khan? Kalo masih manusia tentunya, dengan adanya tulisan ini Anda akan tersinggung kemudian mikir, bahwa aktivitas meniru tingkah laku sekuler tidak dibenarkan dalam Islam, OK?

Satu yang perlu digaris bawahi dan digaris tebal, para selebrit, ngapain mereka tampil gituan di bulan Ramadhan? Jawabanya adalah karena mereka tidak pingin ditinggal penggemar atau fansnya, sebab mereka disebut selebrit adalah karena fans atau penggemarnya. Maka untuk bisa menghormati fansnya yang mayoritas kamu-kamu yang muslim dan muslimah, maka harus tampil sopan nghormatin bulan puasa, kalo tidak sopan? Ditinggal deh, sama fansnya.

Eit, tapi ada juga yang nggak boleh ditinggalin, bahwa mereka tampil kayak bunglon seperti itu, juga dalam rangka mencari legetimasi atas tingkah laku mereka di waktu sebelum bulan puasa, misalnya kurang sopan atau terlalu ekstrim atau gimana, tapi dengan penampilan "agak sopan" di bulan Ramadhan, semua itu diharapkan bisa terhapus. Dan buktinya? buktinya, masyarakat menerimanya, nah itulah bukti bahwa masyarakat kita sudah bodoh dibodohin lagi sama mereka.

Kita nanti aja, abis bulan ramadhannya, apakah busana muslimah tetap dipake, tingkahnya apa masih sopan? kalo tidak, tentu julukan BUNGLON buat mereka adalah tepat, atau kalo dalam term islam disebut dengan MUNAFIK, Astagfirullah!

Wallahu a'lam bishowab

Dipublikasikan

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan,,
Jika menurut Sahabat Blogger Artikel ini bermanfaat silahkan di COPAST (Copy Paste) tanpa mencantumkan sumber..
#Kalau ingin dicantumkan, Alhamdulillah.. :) ^_^

Ilmu itu milik ALLAH, Siapapun berhak mempelajarinya.. :)

Terimakasih Telah Berkunjung.. :)