"Di
tahun ini aku ingin melaluinya (valentine) dengan seseorang yang aku kenal tiga
tahun yang lalu. Berada di suatu tempat yang banyak ditumbuhi bunga mawar
merah. Trus, banyak coklat bebentuk hati bergelantungan di sana-sini…, kemudian
cowokku menyuruhku untuk tutup mata dan ia memakaikan kalung liontin pink
berbentuk hati" (masyaAllah), itulah ungkapan yang menggambarkan angan
seseorang di hari Valentine . That's Valentine's Day, yang
diperingati oleh muda-mudi setiap tanggal 14 Februari. Semacam ritual muda-mudi
yang sedang dimabuk cintrong or yang lagi cari pasangan, mulai dari tukar kado,
hingga berdua-duaan yang so pasti berbau maksiatisasi, having fun dan hura-hura
yang tiada bermakna
Cinta
Atau Seks?
Kenapa
ikut pesta Valentine's Day? Karena acara itu adalah perayaan kasih sayang? Bisa
jadi begitu jawabannya. Sebenarnya bukan kasih sayang, tetapi lebih ke arah
bagaimana mengumbar hawa nafsu or seks. Orang orang Barat, biasa mengucapkan
kata-kata cinta dan kasih sayang dengan ucapan, make love. Nah, tentu saja itu
artinya bermain cinta yang ujung-ujungnya intercourse alias bersetubuh. Wah,
berabe itu!
Oke,
sekarang kamu percaya nggak kalo dikatakan bahwa sebenarnya model gaul
anak-anak muda seusia kamu itu sudah liar. Persis apa yang diajarkan oleh James
Van Der Beek dan kawan-kawannya dalam serial Dawson's Creek. Atau gaya gaul
model KNPI alias Kissing, Necking, Petting dan Intercourse, seperti pergaulan
amburadul (seks dan kokain) yang sering digambarkan oleh Shannon Doherty,
Tiffani "Valerie" Amber-Thiesen, Luke "Dylan McKay" Perry,
Brian "David" Austin dan Jason "Brandon" Prestley dan
kawan-kawannya dalam Beverly Hills 90210. Nah, begitulah gaya gaulnya remaja
Barat. Rusak berat, Non!
Cinta
= Doping
Ya,
cinta memang doping. Bikin penasaran dan ampuh membangkitkan kekuatan. Dan
Valentine's Day hanyalah hanyalah bungkus, kemasan yang menurutmu bisa bikin
tambah lengket dengan kekasihmu. Yang sebetulnya kamu lagi nyari semacam
legalisasi atau argumentasi dari nafsu liar kamu terhadap lawan jenismu. Kalo
cinta bukan dopping, nggak bakal Hitler mati-matian ngejar Eva Braun. Atau
kagak bakalan Julias Caesar memburu cinta Cleopatra. Juga Barbara Yung-pemeran
A Yung dalam film Sia Tiauw Eng Hiong-bunuh diri hanya gara-gara nggak
kesampaian asmaranya. Karena cinta pula yang mendorong Candraswami-politikus
India-punya skandal dengan Pamela Bordes yang saat itu menyandang gelar Miss
Universe.
Dalam
kisah Midsummer Night's Dream karya William Shakespeare yang diangkat ke layar
lebar dan dibintangi Michelle Pfeiffer ada sebuah dialog yang mengatakan bahwa,
cinta sanggup menyibukkan hidup manusia. Benarkah? Yang pasti memang cinta
mampu membuat orang bergairah sekaligus lupa diri! Nah, makanya di sini perlu
kendali yang bisa menjinakkan efek samping dari dopping tersebut. Bila tidak?
Ya, akan liar. dan bukan lagi sesuatu yang sakral dan suci, tetapi sampah!
Valentine's
Day, darimana datangnya ?
Valentine's
Day is so sweet, itu anggapan dari beberapa kalangan "young guns" di
metropolis. Demi kekasih, katanya, hingga mereka berani merogoh kocek untuk
membelikan hadiah buat sang doi, supaya suasananya lebih romantis.
Suatu
peringatan pasti ada sejarah 'n latar belakangnya, begitu pula ama yang namanya
valentine day itu, sejarahnya pasti ada. Trus,…apa hubungannya diceritain ama
kita-kita! Ya,..Islamuda tau koq kalo itu nggak bakal keluar di ulangan sejarah
sobat muslim, cuman yang kayak ginian ini perlu dilurusin supaya sobat semua
tau kenapa perayaan ini disebut budaya sampah, meski sebagian besar penikmat
hari valentine nggak ngurus dengan yang namanya sejarah valentine day, katanya
EGP (Emang Gue Pikirin), pokoke valentine TOP BGT SKL (top banget sekali).
Padahal kalau mereka tahu (khususnya yang muslim) asal muasal cerita velentine
day, bakal terbelalak matanya, kalau tidak terbelalak ya harus terbelalak (yee
... maksa).
Konon
si empunya cerita, valentine day diperingati untuk mengenang jasa seorang
pendeta kristen namanya St. Valentino tapi ada yang menceritakan St. Valentine
beda huruf terakhirnya aja, yang hidup di Roma pada masa pemerintahan Kaisar
Cladius II (268-270 M). Begini ceritanya, orang-orang Romawi merayakan acara
untuk memperingati suatu hari yang menurut mereka bersejarah pada tanggal 15
Februari, mereka menamakannya Lupercalia untuk memperingati Juno (Dewa wanita
dan perkawinan) serta Pan (Dewa dari alam ini).
Acara
ini berisi pesta muda-mudi yang memilih pasangannya masing-masing dengan
menuliskan nama yang dimasukkan dalam jambangan kemudian diundi. Pasangan itu
saling tukar kado sebagai pernyataan cinta kasih, acara dilanjutkan dari pesta
dansa-dansi sampai pesta seks. Setelah penyebaran Kristen para pemuka gereja
mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap perayaan para pemuja
berhala itu. Pada tahun 496 Masehi Paus Gelasius (Pope Gelagius) mengganti
perayaan itu menjadi Saint Valentine's Day dan dipindah tanggalnya menjadi 14
Februari yang diperingati sebagai penghormatan bagi seorang pendeta yang
dihukum mati pada tanggal tersebut.
Dalam
sejarah Velentine para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk
mengaitkan hal itu dengan kematian St. Valentine yang dipenggal kepalanya di
Palatine, tapi sejarah lain mengatakan acara valentine dikaitkan dengan St.
Valentine yang lain, yang dikejar-kejar karena memasukkan suatu keluarga Romawi
ke dalam Kristen, kemudian dia dipancung di Roma sekitar tahun 273 Masehi.
Walhasil tidak sedikit versi cerita valentine day itu, tapi hasil akhirnya sama
bahwa sejarah valentine day hanya rekaan dan bisa jadi bohong (terbelalak
khan!).
Memperingatinya
? No way !!!
Okey,
itulah cerita betapa semrawutnya asal muasal Valentine day, kalau kamu udah
tahu betapa tidak jelas asalnya, lalu mengapa musti sibuk-sibuk memperingati
segala. Memperingati valentine day dengan cara apapun dan dengan siapapun tidak
ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam dan kalau kita yang ngaku muslim bila
ikut memperingatinya tidak bedanya kita dengan orang be-o-de-o penyembah
berhala Juno dan Pan.
Lalu
bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap valentine day? (Makanya ngaji, biar
tahu hukumnya valentine day). Sebenarnya seorang muslim segala perbuatannya
telah mempunyai hukum dan wajib baginya untuk mengetahui hukum dari perbuatan
dia sebelum perbuatan itu dilakukannya. Begitu pula untuk berkasih sayang versi
valentine day harus lebih dahulu diketahui hukumnya, lalu diputuskan untuk
dilaksanakan atau tidak.
Di
kalangan para ulama fiqih telah ada suatu kaidah ushul fiqih yang menyatakan
"Asal
suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum syariat Islam"
Dimana
kaidah itu diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits-hadits yang telah
mengatur perbuatan manusia secara paripurna, tidak meleset sedikitpun dari
incaran syariat Islam meski perbuatan manusia dilakukan di jaman yang akan datang
yang tidak ada pada jaman Rasulullah, salah satu contohnya adalah valentine day
itu, Son.
Ketika
kita baca-baca firman Allah dalam Al-Qur'an jelas sudah bahwa Allah memberi
rambu-rambu kepada kita, maka jangan sekali-kali kita melanggar rambu-rambu tersebut
kalau kamu tidak ingin mendapat adzab fid dunia wal akhirat misalnya firman
Allah yang ini :
"Dan
putuskanlah perkara diantara mereka (kaum muslimin), dengan apa yang telah
diturunkan oleh Allah kepadamu, jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka (orang-orang
kafir) setelah jelas datang peringatan dari Allah" (TQS. al-Maidah 48)
atau
firman-Nya yang satu ini :
"
.... dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu
kepadamu, sesungguhnya kamu kalau demikian termasuk golongan orang-orang
dhalim"
(TQS.
al-Baqarah 145)
Tapi
mas, kita khan cuma kebetulan/insident (bukan merk pasta gigi lho) aja ikutan
valentine day. Kita khan nggak meyakini apalagi mengimani sejarahnya. Ya,… OK
kalo' kamu ngomong gitu sih…. Memang tidak ada secara langsung ayat atau hadits
menjelaskan kesalahan atau kebobrokan valentine day tapi Allah dan Rasul-Nya
melarang suatu perbuatan tidak harus diperinci atau dijelaskan satu per satu
perbuatan yang terkategori terlarang, cukup dengan makna ekplisit disampaikan
dalam Al-Qur'an dan Hadits. Larangan merayakan valentine day terkategori dalam
firman Allah dan sabda Rasul-Nya berikut ini misalnya Sabda Rasulullah Saw.
"
Janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani .." (HR.
Tirmidzi)
"Tidak
termasuk golonganku orang-orang yang menyerupai (tingkah laku dan sikapnya)
umat selain umat Islam" (HR. Tirmidzi)
"Siapa
saja yang menyerupai suatu kaum maka mereka termasuk golongan tersebut"
(HR. Abu Daud dan Ahmad).
Jika
kamu mafhum (paham) dengan hadits-hadits diatas, maka sudah barang tentu
konsekuensi dari pemahaman adalah meninggalkan segala aktivitas yang termasuk
dalam larangan meniru atau menyerupai orang kafir (Yahudi, Nasrani, Majusi dll)
tanpa bertanya lagi apa manfaat (maslahat) dari meninggalkan larangan itu,
sebab Allah Maha Mengetahui termasuk tentang kemanfaatan dari syariat yang
dibuat-Nya.
Jadi
alasan kamu tadi yang katanya cuman "kut-ikutan", nggak masuk akal
blas… Rek! Sama seperti kamu pergi di hari Minggu, lalu ikut kebaktian di
gereja, kemudian pulang dan ngomong, "Aku tadi cuma ikut-ikutan koq, aku
nggak meyakininya!" Padahal semua orang tahu, siapa yang bakal percaya
sama kamu? Sedangkan Hadits tadi sudah menjelaskan secara jelas. Amit-amit
jabang baby,. kacihan dech loe….
Valentine
day, salah satu dari larangan Allah dan Rasul-Nya bagi ummat islam untuk
mengikutinya, baik itu tua, muda, anak-anak, laki, perempuan kalau menyatakan
dirinya Islam, asal jangan Islam di KTP doang, harus meninggalkan aktivitas
valentine day. Ingat sabda Rasulullah yang artinya :
"Barang
siapa melakukan suatu aktivitas, tidak berdasarkan pada perintahku (Al-Qur'an
dan Hadits) maka aktivitas tersebut tertolak" (HR. Ahmad)
So,
tidaklah umat Islam kalau kamu masih merayakan valentine day, meski kamu sholat
sampai jidat kamu hitem, meski kamu puasa sampai badan kamu lunglit
(balung-kulit) kalau kamu masih merayakan valentine day sama halnya dengan
mengisi air di tong yang bocor, hasilnya? Nol. Sebab acara ritual itu berasal
dari umat yang Aqidahnya rusak seperti di ceritakan di atas, kalau kita
mengikutinya sama rusaknyalah kita dengan mereka, sama bodolah kita dengan
mereka, sama jahilnya kita dengan mereka. Lalu dimanakah kemuliaan Islam itu,
kalau Allah mengatakan dalam firman-Nya :
"Sesungguhnya
dien (agama) yang diridhloi oleh Allah hanya Islam" (TQS. ali-Imron 19)
atau
Sabda Rasulullah Saw. :
"Islam
itu tinggi, dan tidak ada yang lebih tinggi darinya" (HR. Muslim)
Apa
firman Allah dan Hadits Nabi itu hanya isapan jempol? Tentu tidak. Kemuliaan
Islam hanya bisa ditunjukkan apabila syariat Islam ditegakkan di muka bumi,
jikalau banyak kaum muslimin yang mengikuti cara hidup, gaya hidup orang kafir
macam valentine day artinya banyak hukum Islam yang tidak diterapkan dalam
kehidupan maka sudah barang tentu, Al-Qur'an dan Hadits hanya menjadi sebuah
bacaan yang indah dibaca dan merdu untuk di dengar sedangkan penerapannya dalam
kehidupan, kosong mlompong. Dan sekarang kita sedang diperingatkan (tadzkiroh)
oleh Allah, karena nihilnya umat ini melaksanakan syariat Islam, atau
melaksanakan tapi hanya sebagian yang tidak menyinggung perasaan orang lain,
yang enak bagi dirinya sendiri, yang menurutnya bermanfaat bagi orang banyak.
Salah satu peringatan Allah itu sekarang sedang kita nikmati, krisis moneter
yang berlanjut kepada krisis-krisis lainnya yang tidak ada ujungnya.
Hendaknyalah
kita renungkan perkataan sosiolog Ibnu Khaldun yang menyatakan
"Yang
kalah cenderung mengekor yang menang, dari segi pakaian, kendaraan, bentuk
senjata yang dipakai, malah meniru dalam setiap cara hidup mereka, termasuk di
sini adalah mengikuti adat istiadat mereka ........". Hal itu selaras
dengan apa yang telah di sabdakan Nabi :
"Tidak
akan kiamat sebelum umatku mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa
terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta". ..............
Diantara para sahabat ada yang bertanya "Ya, Rasululah apakah yang
dimaksud (di sini) adalah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani ?" Rasulullah
menjawab "Siapa lagi (kalau bukan mereka) (HR. Bukhori)
Demikianlah
siasat orang Yahudi dan Nasrani bahwa mereka punya rencana jahat terhadap umat
Islam, dengan berkedok modernisasi mereka mengelabui umat Islam, oleh karena
itu mengikuti valentine day sama halnya dengan merelakan diri kita duduk
bersama mereka di api neraka, Naudzubillah min dzalik. Hanya orang be-o-de-o
saja yang nggak bisa bedakan neraka dan surga, so janganlah menjadi generasi
be-o-de-o, generasi millenium bukan generasi minim aqidah, tapi generasi
millenium adalah generasi yang menikmati millenium tapi mereka tidak lupa bahwa
way of life mereka berbeda dengan orang kafir, itu yang harus disadari.
Valentine,
Kenikmatan Sesaat yang Sesat
Menikmati
valentine day sama halnya dengan mencicipi api neraka, kalau mencicipi es dawet
sih, masih enak, tapi kalau sudah mencicipi api apalagi ditambah api neraka,
bukan hanya bibir yang kebakaran tapi ubun-ubun bisa mendidih, ngeri khan?
makanya, kenikmatan sesaat dengan valentine day belum tentu menyelamatkan kita
di akhirat, tapi dengan kenikmatan yang dilandasi Aqidah Islam yang benar dan
tuntas akan membawa sebuah kebahagian yang hakiki.
Wallahu
'alam bishowab. (LBR/DY)
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan,,
Jika menurut Sahabat Blogger Artikel ini bermanfaat silahkan di COPAST (Copy Paste) tanpa mencantumkan sumber..
#Kalau ingin dicantumkan, Alhamdulillah.. :) ^_^
Ilmu itu milik ALLAH, Siapapun berhak mempelajarinya.. :)
Terimakasih Telah Berkunjung.. :)