Sejak awal deklarasi perang dikumandangkan oleh Anonymous,
sampai saat ini banyak situs Israel yang rontok. Dalam hal ini, pihak Israel
memasukkan Anonymous dalam kategori teroris dunia maya.
Sejak Operation Pillar of Defense dimulai, Times of Israel (19/11) mencatat bahwa sekitar 44 juta serangan diluncurkan para peretas dari seluruh dunia khususnya oleh hacktivistAnonymous ke Israel.
Dari banyaknya serangan yang diluncurkan, beberapa situs penting seperti, websitepemerintah, militer dan yang berhubungan dengan layanan publik lumpuh. Dikarenakan serangan tersebut, Inspektur Jenderal kepolisian Israel Yohanan Danino mendeklarasikan pembentukan satu tim khusus untuk menangani permasalahan itu.
Tim yang berisikan 60 orang pakar IT tersebut akan didanai langsung oleh pemerintah. Danino mengatakan bahwa aktivitas serangan dunia maya yang diterima Israel ini dapat dikatakan sebagai serangan cyber terbesar dalam sejarah. Bahkan dia juga mengategorikan Anonymous dan peretas-peretas yang menyerang Israel ini sebagai teroris dunia maya.
Setelah tim pengaman tersebut terbentuk, pihak Israel mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengatasi serangan-serangan yang masuk. "Kita memang menemukan lawan yang benar-benar tangguh, namun serangan mereka berhasil kita gagalkan," ungkap Carmela Avner, Israel Chief of Information Officer.
Sampai sekarang dukungan untuk membantu Anonymous berperang melawan Israel terus bertambah. Tercatat banyak hacker dari Tunisia, Maroko, Pakistan, Turki, Indonesia dan negara lainnya ikut melancarkan serangan ke Israel.
Sejak Operation Pillar of Defense dimulai, Times of Israel (19/11) mencatat bahwa sekitar 44 juta serangan diluncurkan para peretas dari seluruh dunia khususnya oleh hacktivistAnonymous ke Israel.
Dari banyaknya serangan yang diluncurkan, beberapa situs penting seperti, websitepemerintah, militer dan yang berhubungan dengan layanan publik lumpuh. Dikarenakan serangan tersebut, Inspektur Jenderal kepolisian Israel Yohanan Danino mendeklarasikan pembentukan satu tim khusus untuk menangani permasalahan itu.
Tim yang berisikan 60 orang pakar IT tersebut akan didanai langsung oleh pemerintah. Danino mengatakan bahwa aktivitas serangan dunia maya yang diterima Israel ini dapat dikatakan sebagai serangan cyber terbesar dalam sejarah. Bahkan dia juga mengategorikan Anonymous dan peretas-peretas yang menyerang Israel ini sebagai teroris dunia maya.
Setelah tim pengaman tersebut terbentuk, pihak Israel mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengatasi serangan-serangan yang masuk. "Kita memang menemukan lawan yang benar-benar tangguh, namun serangan mereka berhasil kita gagalkan," ungkap Carmela Avner, Israel Chief of Information Officer.
Sampai sekarang dukungan untuk membantu Anonymous berperang melawan Israel terus bertambah. Tercatat banyak hacker dari Tunisia, Maroko, Pakistan, Turki, Indonesia dan negara lainnya ikut melancarkan serangan ke Israel.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan,,
Jika menurut Sahabat Blogger Artikel ini bermanfaat silahkan di COPAST (Copy Paste) tanpa mencantumkan sumber..
#Kalau ingin dicantumkan, Alhamdulillah.. :) ^_^
Ilmu itu milik ALLAH, Siapapun berhak mempelajarinya.. :)
Terimakasih Telah Berkunjung.. :)