Friday, February 8, 2013

Manusia Dan Agamanya


Nama   : Erfan Wahyudi
Nim     :12.11.6123
Kelas   : 12-S1 TI-06

MANUSIA DAN AGAMANYA    
Agama adalah kepercayaan atau keyakinan manusia kepada tuhan yang maha mutlak. Agama sebagai sarana untuk menciptakan hubungan/ritual antara manusia dengan tuhan. Agama itu sendiri akan menjadi aturan-aturan dan pedoman hidup manusia, yang menentukan bagaimana manusia berperilaku, bersikap, dan membedakan mana yang halal dan mana yang haram agar tercipta suatu keserasian dan kerukunan antar sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Cara-cara manusia beragamapun sangat beragam, mulai dari cara Mistisisme yang lebih menekankan kepada pendekatan mistikal daripada pendekatan yang lain. Dikalangan agama islam dikenal dengan istilah Sufisme, di kalangan umat katolik dikenal dengan istilah Kebiaraan, begitujuga dengan agama-agama yang lainnya. Kemudian Cara Penalaran atau Pikiran yang lebih menekankan aspek rasionalitas kepada penganutnya, ada juga Cara Amal Shaleh yang lebih menekankan pada penghayatan dan pengamalan agama pada aspek peribadatan, baik ritual maupun kegiatan sosial, dan yang terakhir adalah Cara Sinkretisme yaitu cara seseorang dalam menghayati dan mengamalkan agama dengan memilih-milih ajaran tertentu dari berbagai agama untuk dipraktekkan dalam kehidupan keagamaan diri sendiri atau lebih dikenal dengan “Penggabungan”.
Urgensi Agama Bagi Manusia, di dalam jiwa manusia telah muncul adanya fitrah manusia untuk beragaama. Jadi pada haakikatnya, manusia sejak mulanya sudah mempunyaai fitrah dan kecendrungan untuk beraagamaa yang di dasarkan pada perasaan dan kesadarannya.
Dalam hal proses keberagmaan manusia ini sendiri ada dua teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam hubungannya dengan kecendrungan manusia dalam beragama yang sudah merupakan natur bagi manusia yakni yang pertama, Teori Wahyu; dikemukakan olleh Schmidt seorang sarjana antropologi Austria yang menyebutkan bahwa agama berasal dari Tuhan pencipta yang diturunkan kepada manusia bersamaan dengan penciptaan manusia pertamaa (adam) dan sekaligus sebagai nabi pertama. Kedua, Teori antropologis dikemukakan oleh E.B.Tylor (1832-1917) seorang sarjana antropologi dari Inggris.
Bentuk-bentuk agama ini sendiri dikelompokkan dalam 2 kategori yakni yang pertama, agama Kebudayaan (cultural religion) yaitu agama yang bukan berasal dari tuhan dengan jalan diwahyukan, melainkan agama yang terbentuk dari adat istiadat dan selanjutnya melembaga dalam bentuk agama formal. Kedua, agama Samawi (Wahyu), yaitu agama yang diwahyukan dari Tuhan melalui Malaikat_Nya kepada Utusan_Nya yang dipilih dari Manusia.
Selain itu, adapula keyakinan-keyakinan yang diwwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang kepada generasi selanjutnya, seperti Spiritualisme, yaitu agama penyembah sesuatu (zat) yang ghaib yang tidak tampak secara lahiriah atau sesuatu yang memang tidak dapat dilihat dan tidak dapat berbentuk. Ada juga yang disebut Materialisme, sama hal-nya dengan spiritualisme yang sama-sama percaya pada kekuatan roh atau jiwa, tetapii materialisme ini lebih menekankan kepada pengakuan fisik material patung itu, artinya mereka lebih mempercayai tuhan dalam bentuknya daripada jiwanya.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan,,
Jika menurut Sahabat Blogger Artikel ini bermanfaat silahkan di COPAST (Copy Paste) tanpa mencantumkan sumber..
#Kalau ingin dicantumkan, Alhamdulillah.. :) ^_^

Ilmu itu milik ALLAH, Siapapun berhak mempelajarinya.. :)

Terimakasih Telah Berkunjung.. :)