Nama : Erfan
Wahyudi
Nim :12.11.6123
Kelas : 12-S1
TI-06
MANUSIA
DAN AGAMANYA
Agama
adalah kepercayaan atau keyakinan manusia kepada tuhan yang maha mutlak. Agama
sebagai sarana untuk menciptakan hubungan/ritual antara manusia dengan tuhan.
Agama itu sendiri akan menjadi aturan-aturan dan pedoman hidup manusia, yang
menentukan bagaimana manusia berperilaku, bersikap, dan membedakan mana yang
halal dan mana yang haram agar tercipta suatu keserasian dan kerukunan antar
sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Cara-cara
manusia beragamapun sangat beragam, mulai dari cara Mistisisme yang lebih menekankan kepada pendekatan mistikal
daripada pendekatan yang lain. Dikalangan agama islam dikenal dengan istilah
Sufisme, di kalangan umat katolik dikenal dengan istilah Kebiaraan, begitujuga
dengan agama-agama yang lainnya. Kemudian Cara
Penalaran atau Pikiran yang lebih menekankan aspek rasionalitas kepada
penganutnya, ada juga Cara Amal Shaleh yang
lebih menekankan pada penghayatan dan pengamalan agama pada aspek peribadatan,
baik ritual maupun kegiatan sosial, dan yang terakhir adalah Cara Sinkretisme yaitu cara seseorang
dalam menghayati dan mengamalkan agama dengan memilih-milih ajaran tertentu
dari berbagai agama untuk dipraktekkan dalam kehidupan keagamaan diri sendiri
atau lebih dikenal dengan “Penggabungan”.
Urgensi
Agama Bagi Manusia, di dalam jiwa manusia telah muncul adanya fitrah manusia
untuk beragaama. Jadi pada haakikatnya, manusia sejak mulanya sudah mempunyaai
fitrah dan kecendrungan untuk beraagamaa yang di dasarkan pada perasaan dan
kesadarannya.
Dalam
hal proses keberagmaan manusia ini sendiri ada dua teori yang dikemukakan oleh
para ahli dalam hubungannya dengan kecendrungan manusia dalam beragama yang
sudah merupakan natur bagi manusia yakni yang pertama, Teori Wahyu; dikemukakan
olleh Schmidt seorang sarjana antropologi Austria yang menyebutkan bahwa agama
berasal dari Tuhan pencipta yang diturunkan kepada manusia bersamaan dengan
penciptaan manusia pertamaa (adam) dan sekaligus sebagai nabi pertama. Kedua,
Teori antropologis dikemukakan oleh E.B.Tylor (1832-1917) seorang sarjana
antropologi dari Inggris.
Bentuk-bentuk
agama ini sendiri dikelompokkan dalam 2 kategori yakni yang pertama, agama
Kebudayaan (cultural religion) yaitu agama yang bukan berasal dari tuhan dengan
jalan diwahyukan, melainkan agama yang terbentuk dari adat istiadat dan
selanjutnya melembaga dalam bentuk agama formal. Kedua, agama Samawi (Wahyu),
yaitu agama yang diwahyukan dari Tuhan melalui Malaikat_Nya kepada Utusan_Nya yang
dipilih dari Manusia.
Selain
itu, adapula keyakinan-keyakinan yang diwwariskan secara turun-temurun dari
nenek moyang kepada generasi selanjutnya, seperti Spiritualisme, yaitu agama penyembah sesuatu (zat) yang ghaib yang
tidak tampak secara lahiriah atau sesuatu yang memang tidak dapat dilihat dan
tidak dapat berbentuk. Ada juga yang disebut Materialisme, sama hal-nya dengan spiritualisme yang sama-sama percaya
pada kekuatan roh atau jiwa, tetapii materialisme ini lebih menekankan kepada
pengakuan fisik material patung itu, artinya mereka lebih mempercayai tuhan
dalam bentuknya daripada jiwanya.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan,,
Jika menurut Sahabat Blogger Artikel ini bermanfaat silahkan di COPAST (Copy Paste) tanpa mencantumkan sumber..
#Kalau ingin dicantumkan, Alhamdulillah.. :) ^_^
Ilmu itu milik ALLAH, Siapapun berhak mempelajarinya.. :)
Terimakasih Telah Berkunjung.. :)