Pada 30 Juni 1908, sebuah bola api raksasa jatuh dari langit dan menghujam sebuah hutan di Siberia. Bola api tersebut ternyata adalah sebuah asteroid yang turun jatuh ke bumi dan mampu menghanguskan hutan seluas ibu kota Indonesia.
Tercatat setidaknya pohon-pohon yang berdiri dalam radius ratusan kilometer rata dengan tanah dan tercipta sebuah kawah berukuran besar. Sejak saat itu, fenomena misterius itu dinamakan Kejadian Tunguska.
Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah hal tersebut sama dengan yang dialami penduduk Rusia pagi kemarin?
Jika dilihat dari fenomenanya, kejadian di Tunguska pada 1908 dan yang terjadi di Rusia pagi ini diakibatkan oleh benda yang sama. Yaitu, meteor jatuh yang meledak ketika menyentuh permukaan bumi.
Bedanya, meteor yang jatuh di Tunguska diperkirakan ukurannya sangat besar sehingga mampu menimbulkan kerusakan seperti ledakan akibat sekumpulan TNT seberat 5 sampai 30 megaton. Sedangkan yang terjadi di Rusia, meskipun kecil ternyata juga mampu mencederai 102 penduduk dan merusakkan bangunan dan rumah yang dilaluinya.
Meteor bisa meledak?
Ya, menurut Scienceblogs.com (28/11/2008), sebuah blog sains yang diprakarsai oleh National Geographic, ketika sebuah meteor mendatangi bumi, meteor tersebut akan bergerak sangat cepat karena gaya tarik bumi yang begitu besar. Hal ini akan menyebabkan sang meteor tersebut mampu bergerak hingga 11 sampai 72 km/detik menuju bumi.
Namun, sebagai pelindung terluar bumi, atmosfer akan mencoba melawan gaya tersebut dan memperlambat laju meteor sembari membakar habis material pembentuk meteor tersebut. Itulah mengapa meteor jatuh selalu terlihat mengeluarkan cahaya mengkilat, seperti yang terekam dalam kejadian di Rusia hari ini.
Sayangnya, jika material pembentuk meteor tersebut terlalu banyak tersusun oleh es maupun CO2 kering, suhunya akan meningkat drastis dan mendidih. Suhu inilah yang menyebabkan molekul di dalam meteor tertekan dan mencoba untuk keluar. Sehingga, terjadilah ledakan yang sangat kuat tersebut.
Seperti yang terlihat dari kejadian di Rusia, nampaknya ukuran meteor yang jatuh ini cukup besar sehingga tidak habis terbakar di atmosfer. Untungnya, ledakan yang dihasilkan tidak parah meskipun mampu merusak bangunan dan mencederai beberapa orang.
Yang patut diperhatikan, apakah masih ada kemungkinan meteor-meteor selanjutnya kembali jatuh dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan munculnya prediksi asteroid 2012 DA14 yang akan mendekati bumi pada 16 Februari 2013 ini.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan,,
Jika menurut Sahabat Blogger Artikel ini bermanfaat silahkan di COPAST (Copy Paste) tanpa mencantumkan sumber..
#Kalau ingin dicantumkan, Alhamdulillah.. :) ^_^
Ilmu itu milik ALLAH, Siapapun berhak mempelajarinya.. :)
Terimakasih Telah Berkunjung.. :)